[portalpiyungan.com] Kesal sering dinyinyiri karena kegagalannya memenuhi janji-janjinya, Jokowi pun berusaha mencari kambing hitam.
Yang selalu dituding sebagai biang kerok kegagalan pemerintahan era Jokowi tak lain adalah pemeritahan pemerintahan sebelumnya, terutama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ada banyak tudingan yang diarahkan kepada pemerintahan SBY. SBY dituding mewariskan utang menyisakan setumpuk persoalan saat mengalihkan amanah rakyat ke tangan Jokowi. Tudingan yang ditujukan kepada SBY antara lain infrastruktur yang dianggap "mangkrak" dan berbagai kebijakan di bidang ekonomi yang dianggap tak tepat.
Tengok saja saat terjadi kemacetan parah di ruas tol Brebes yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, alih-alih meminta maaf kepada rakyat, Jokowi malah buru-buru menyalahkan pemerintahan SBY karena, menurut Jokowi, bila ruas tol tersebut sudah diselesaikan di era SBY, maka tol tersebut sudah bisa berfungsi maksimal pada tahun ini.
Tengok saja pernyataan Jokowi ini.
"Memang yang ke timur ada satu tempat saja yang masih ada dan sebelumnya sudah saya sampaikan kan dan perkiraan kita di situ (Brexit) nanti, dan benar," kata Presiden Joko Widodo usai bagi-bagi sembako di Desa Sangiang Tanjung, Lebak, Banten, Senin, 4 Juli 2016 tepat saat terjadi puncak arus mudik yang memakan korban jiwa.
Menurut Jokowi hal itu sudah diprediksi dan merupakan risiko terlambatnya pembangunan. Jokowi menyebut nantinya bila semua jalan tol tersambung, maka kemacetan seperti ini bisa diurai.
"Keterlambatan membangun berhenti sampai 8 tahun berhenti, ada yang sampai 20 tahun, saya kira hal-hal seperti itu harus diselesaikan," ungkap Jokowi.
“Hingga saat ini, 'SBY dan Pemerintahan SBY' masih sering dikambinghitamkan dan disalahkan oleh pihak yang tengah berkuasa,” kata SBY.
SBY mengungkapkan banyak pernyataan menyudutkan yang dilontarkan kepadanya. Disebutkan, pemerintah saat ini kerap menyatakan bahwa berbagai permasalahan yang muncul ini merupakan warisan atau akibat kesalahan pemerintahan SBY.
“Sikap dan pernyataan yang salahkan SBY juga datang dari mereka yang dulu pernah bertugas bersama saya di pemerintahan,” kata SBY
Pernyataan SBY ini tepat seratus persen. Buktinya adalah pernyataan Darmin Nasution soal impor daging beku. Darmin mengatakan, andai dulu SBY membuka kran impor daging beku, maka harga daging sapi saat ini bisa stabil di angka 80 ribu.
Menanggapi tudingan-tudingan itu, SBY hanya menjawab singkat.
"Bagi yang ingin terus salahkan pemerintahan yang lalu, alamatkan saja kepada saya. Saya pemimpin dan saya bertanggung jawab," demikian tegas SBY.
Seorang netizen, sekaligus penulis yang dikenal kritis, Zara Zettira ZR menyampaikan pendapatnya mengenai Jokowi yang selalu menyalakan SBY.
"Yang punya kapasitas dan tanggung jawab untuk memperbaiki Indonesia saat ini siapa? Kalo masih @SBYudhoyono ya berikan tanggung jawab itu pada beliau dong 😄," de,ikian kicau Zara hari ini, Ahad, 10 Juli 2016.
Sementara dalam wawancara khusus SBY dengan CNN Indonesia tanggal 6 Juli 2016 lalu, SBY memberikan pernyataan yang tajam dan keras menyikapi tudingan-tudingan Jokowi yang diarahkan kepadanya dan pemerintahannya
"Kalau masih menyalahkan pemerintahan masa lalu, nampaknya kita tidak perlu Pilkada atau Pemilu," ujar SBY kepada Eva Yunizar dari CNN..
0 Response to "Jokowi Suka Menyalahkan, SBY: Kita Tidak Perlu Pemilu, Netizen: Berikan Tanggung Jawab Itu Ke SBY Dong"
Posting Komentar