Rezim Gagal Maning.. Netizen: Dulu Suka Ngatain Sapi, Sekarang Kerbau Kualat Sama Sapi


Publik masih mencatat dengan cermat betapa gagahnya Jokowi ketika memerintahkan harga daging sapi agar turun ke angka 80 ribu per kilogram sebelum memasuki bulan Ramadan,

Tapi hingga kini, daging sapi masih tetap tinggi. Jika pun ada daging sapi murah, bisa dipastikan, kandungan lemakya lebih banyak daripada dagingnya.

Tak habis akal, Rezim Jokowi pun putar otak. Kran impor daging sapi beku pun dibuka. Tak lupa sembari meyalahkan pemerintahan SBY.

"Seandainya kran impor daging sapi dibuka dibuka sejak jaman SBY, pasti saat ini harga daging sapi sudah bisa dikendalikan,"demikian salah satu pernyataan pemerintah.

Setelah kran impor daging sapi beku dibuka, ternyata harga daging sapi tak juga turun. Selidik punya selidik, warga tak suka mengonsumsi daging sapi beku.

"Bagaimana kami tahu kalau daging itu disembelih secara halal atau tidak?" tutur Maemunah, seorang warga Pamekasan Madura yang memilih tidak mau mengonsumsi daging sapi beku.

Penolakan rakyat yang berimbas pada tetap tingginya harga daging sapi segar, membuat pemerintah kembali jungkir balik memikirkan solusi agar daging sapi turun harganya seperti yang diperintahkan Jokowi.

Himbauan untuk makan ikan sebagai asupan protein pengganti daging sapi pun sempat bergaung. Namun lagi-lagi rakyat cuek.

Pemerintah hang muncul sebagai pemenang pemilu dan pilpres 2014 ini sekali lagi memutar otak. Muncul lah ide mengimpor jeroan sapi.

Sayng, belum sempat booming, ide ini justru ditertawakan rakyat yang ternyata belum lupa bahwa Mentan Amran pada tahun 2015 pernah melarang impor jeroan karena menurut menteri Amran, di luar negeri, jeroan disajikan sebagai makanan anjing.

Maka ketika pemerintah tiba-tiba memutuskan untuk mengimpor jeroan, rencana itu sudah kandas terlebih dahulu.

Netizen ‏@marimar_auw  menuliskan pendapatnya mengenai rencana impor jeroan sapi ini.

"Jangan membodohi orang Indonesia! Impor jeroan bukan untuk tekan harga. Jeroan bukan bahan makanan pokok. Orientasinya profit!", tegas pria berkacamata yang juga seorang dokter ini.

Terakhir, muncullah ide mengimpor daging kerbau dari India. Mengingat, banyak sekali makanan khas Indonesia yang menggunakan daging kerbau. Sebut saja sate padang, soto Kudus, semur Betawi, besengek dan macam-macam menu berbahan dasar daging kerbau.

Meski beberapa kalangan sekali lagi mengkhawatirkan kehalalan proses penyembelihan daging kerbau, sepertinya ide pemerintah kali ini agak bisa diterima dengan baik.

Kondisi pemerintah yang terdesak untuk ngotot menjungkirbalikkan harga daging sapi ini membuat seorang netizen berkomentar lucu.

"Dulu fansboy Joko suka ngata2in sapi, skrg rezim yg didukungnya lebih parah, keselek jeroan sapi sama daging kerbau. Kualat sama sapi :)", tulis @Panca66.


0 Response to "Rezim Gagal Maning.. Netizen: Dulu Suka Ngatain Sapi, Sekarang Kerbau Kualat Sama Sapi"