Jakarta - Kasus guru dipukul murid dan ayahnya di Makassar, Sulawesi Selatan, harus menjadi momentum pembelajaran bagi pengajar dan peserta didik. Pengamat pendidikan Universitas Paramadina Mohammad Abduhzen, meminta kepada seluruh guru, murid dan orang tua murid untuk merubah paradigma tentang dunia pendidikan.
"Memang ini masih dalam masa transisi dalam masyarakt kita dalam hubungan sekolah. Memang kita sedang menggalakan hak anak sementara itu kita juga sedang mengupayakan perubahan paradigma para guru dalam mendidik anak," ucap Abduhzen saat diwawancara detikcom, Jumat (12/8/2019).
Dia mengatakan, orang tua murid harus mendidik anaknya dengan benar supaya berkelakuan baik di sekolah. Di satu sisi, guru juga harus menghindari bentuk kekerasan terhadap anak.
"Dan orang tua murid jangan pernah menganggap guru itu adalah sosok lemah sehingga mudah diperlakukan untuk diperlemah," ujarnya.
Direktur Eksekutif Institute for Education Reform ini juga berharap supaya kasus serupa tak terjadi lagi di daerah lain. Dia juga meminta supaya segala bentuk tindak kekerasan tidak diperkenankan dalam dunia pendidikan.
"Paradigma dalam pendidikan inilah yang harus kita ubah dan ini berlaku untuk semua elemen," ucapnya.
Kasus di Makassar yang dimaksud adalah kasus guru SMKN 2, Dasrul yang dipukul orang tua murid. Kejadian ini bermula karena Dasrul menampar muridnya, AS (15), yang berkata kasar. Tidak terima ditampar, AS ngadu ke ayahnya, Adnan. Pada Rabu (10/8), Adnan dan AS memukuli Dasrul hingga mengalami luka-luka.
Sumber : news.detik.com
0 Response to "Belajar dari Kasus di Makassar: Ortu Murid dan Guru Jangan Ringan Tangan, Share Agar Bermanfaat."
Posting Komentar