Menurut Jonan, kejadian itu bukanlah kesalahannya. Maka ia menolak bertanggungjawab.
"Hanya orang tolol yang nyuruh mundur gara-gara itu," kata Jonan saat inspeksi mendadak di Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Senin kemarin, 11 Juli 2016.
Soal kemacetan itu, menurut Jonan, juga menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Bukan hanya tanggung jawab Kementerian Perhubungan. Karena itu, dia meminta soal kemacetan dan antisipasinya ditanyakan juga kepada Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono.
"Tanyakan ke Pak Menteri PU itu," ucapnya.
Jonan menerangkan, Kementerian Perhubungan hanya menangani transportasi berbasis udara, kapal berbasis laut, kereta api, serta angkutan umum berbasis jalan raya. Sedangkan untuk kemacetan di Brebes, pengaturannya menjadi kewenangan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), yang berada di bawah kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum.
Pernyataan Jonan saat halal bihalal di Istana Wakil Presiden, Rabu, 6 Juli 2016 lalu memang memicu reaksi keras publik. Jonan mengatakan bahwa korban meninggal di Brexit bukan karena macet melainkan karena punya penyakit bawaan,
Meski menolak bertanggung jawab, Jonan mengatakan, pada 18 Juli mendatang, dia akan mengevaluasi kemacetan di jalan tol Brebes itu berbarengan dengan evaluasi total, baik untuk arus mudik maupun arus balik Lebaran 2016. Evaluasi tersebut melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum selaku penyedia prasarana jalan nasional dan jalan tol serta Korps Lalu Lintas Polri, yang berwenang merekayasa arus lalu lintas.
"Untuk apa saja yang perlu dievaluasi tunggu tanggal 18 Juli," ujarnya.
Ucapan kasar Jonan pagi tadi direspon keras oleh beberapa netizen. Seorang netizen kemudian mengunggah foto-foto terkait pernyataan Jonan. Ia kemudian membandingkan ucapan Jonan dan rilis sebuah media nasional yang menyatakan bahwa memang ada korban meninggal karena kemacetan di jalan tol Brebes.
"Hanya orang tolol yang bilang tak ada korban meninggal karena kemacetan," tulis @Kakalebah.
Berikut kutipan berita yang ditautkan oleh netizen @kakalebah.
Pada Senin, 4 Juli 2016, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, memprediksi kematian belasan pemudik selama kemacetan tersebut disebabkan kondisi kesehatan pemudik yang kurang baik, selain itu juga karena mobil ambulans sulit menjangkau lokasi.
Berdasarkan pantauan kantor berita Antara, seorang pemudik diketahui meninggal karena diduga mengalami kelelahan setelah terjebak dalam kemacetan parah arus mudik Lebaran 2016 di pintu jalan tol Brebes Timur Exit (Brexit) pada Senin, 4 Juli 2016.
"Kami sudah berusaha menolong menyelamatkan nyawa Ibu Suharti (50) yang kelelahan tapi tidak berhasil," kata Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga DPW PKS Jawa Tengah Amir Darmanto saat dihubungi melalui telepon di Semarang, Selasa malam, 5 Juli 2016.
Menurut dia, setelah turun dari bus Sumber Alam dengan tujuan ke Yogyakarta, korban sempat singgah di Posko Mudik PKS Kabupaten Brebes dan bermaksud untuk buang air kecil, tapi sebelum masuk toilet, korban pingsan.
"Mengetahui hal itu, tim kesehatan dan kepanduan kami di posko mudik dengan sigap langsung memberikan pertolongan pertama dan membawa ke puskesmas karena kondisi korban yang kritis," ujarnya. Sesampainya di puskesmas terdekat setelah menerobos kemacetan, kata Amir, ternyata korban telah meninggal.
"Kami berusaha semampu kami, tapi ternyata Allah mencintai beliau di bulan penuh berkah ini dan tadi pagi jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka di Yogyakarta," kata Amir.
Terkait dengan itu, Amir mengimbau para pemudik agar mempersiapkan diri sebaik mungkin guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ketika mengalami kemacetan selama dalam perjalanan mudik ke kampung halaman masing-masing. "Kemacetan lalu lintas yang parah rawan menyebabkan dehidrasi bagi para pemudik," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan kemacetan parah, seperti yang terjadi di jalan tol Pejagan-Brebes pada arus mudik Lebaran 2016, tidak mungkin menyebabkan pemudik meninggal.
Menurut Jonan, pemudik yang dikabarkan meninggal saat terjebak kemacetan itu kemungkinan telah memiliki riwayat penyakit sebelumnya sehingga keadaan penat pada kondisi kemacetan menambah parah penyakitnya.
"Kalau ada yang mengutip ada yang meninggal karena macet kok saya baru tahu itu seumur hidup saya. Begini, kalau tidak mengidap penyakit sebelumnya, saya kira tidak akan meninggal. Masa iya kemacetan bisa menimbulkan orang meninggal, kan tidak mungkin," kata Jonan saat menghadiri open house di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 6 Juli 2016.
Kemacetan di pintu jalan tol Brebes menjadi perhatian publik karena terjadi selama lebih dari dua hari. Bahkan ada 12 pemudik yang meninggal setelah terjebak kemacetan.Badan Nasional Penanggulangan Bencana merilis kabar bahwa ada sebelas pemudik yang meninggal dalam kemacetan arus mudik di Brebes, Jawa Tengah, selama sepekan terakhir.
0 Response to "Balas Ucapan Kasar Jonan, Netizen: Hanya Orang Tolol yang Bilang Tak Ada Korban Meninggal Karena Kemacetan Brexit"
Posting Komentar